Minggu, 10 Desember 2017

No Me Without You


Let me tell you a story…


Tiga/empat tahun lalu ketika gue masih SMA, gue sangat tertarik buat mempelajari bahasa inggris. Tapi gue gak suka belajar bahasa inggris yang text book, kaya belajar di dalam kelas gitu… jadilah gue menemukan cara belajar lain, kaya nonton film, denger lagu sampai ngomong sama native speaker-nya.


Singkat cerita, gue mendengar sebuah lagu di Facebook Wall akun temen gue. Sebenernya bukan lagu sih, tapi video lirik yang backsound-nya lagu gitu. Judul lagu itu sama kaya judul tulisan ini, no me without you by Ashley Tisdale. 


Karna saat itu gue sangat excited dengan lagu-lagu berbahasa inggris, jadilah gue cari liriknya dan gue cari artinya. Menurut gue, lirik lagunya agak berlebihan banget sih, menceritakan tentang seorang cewek atau bisa juga seorang cowok yang bersyukur banget punya pasangan yang ia punya sekarang, yang gue tangkap sih gitu. Cuma kalo ditelaah lagi dari liriknya, beruntung banget sih memang kalo punya pasangan semacam itu. Dan gue pun berharap suatu saat punya pasangan seperti itu.


Tahun berlalu, gue bertemu seseorang yang bisa bikin gue nyaman. Se-nyaman itu. Entah kenapa, gue selalu teringat sama lagu ini ketika gue mikirin dia. Kaya, every single thing in this song, itu ada di dia. Dan bodohnya, gue baru menyadari ketika gue udah nggak sama dia.



It's just you and me

And there's no one around
Feel like I'm hanging by a thread
It's a long way down
I've been trying to breathe, but I'm fighting for air
I'm at an all-time low, with no place to go
But you're always there

He’s always there, everytime I need him. Gue teringat dengan masa-masa ketika gue down, dan I have no one to tell. He’s always there, to listen. Dia selalu jadi pendengar yang baik ketika gue menjalani hari yang buruk. Jujur aja, gue ini adalah tipikal orang yang gak terlalu deket sama banyak orang. Jadi susah untuk gue cerita ke orang lain lebih dalam tentang kehidupan gue, bahkan ke orang tua gue. Tapi enggak dengan dia, gue bisa se-leluasa itu kalo cerita sama dia. Tanpa harus mikir ‘ini pantes gak ya diceritain?’ ‘ini bakalan bikin gue malu gak ya kalo gue ceritain’. That’s because I trust him.
When everything falls apart
And it seems like the world is crashing at my feet
You like me the best when I'm a mess
When I'm my own worst enemy
You make me feel beautiful
When I have nothing left to prove

‘You like me the best when I'm a mess’, ketika orang lain memperlakukan gue seenaknya, he treats me the best. Dia selalu menghargai apa yang gue lakuin, apa yang gue pakai dan gimana pendapat gue tentang sesuatu. ‘He makes me feel beautiful’, ketika gue selalu ngeluh sama wajah gue yang selalu aja jerawatan dan semua insecure yang gue rasain, dia selalu bilang “kamu secantik itu, kenapa malu?”, dan disitu gue ngerasa kalo punya seseorang yang bisa menerima lo apa adanya itu lebih dari apapun. Buat apa punya pasangan yang sempurna segala-galanya tapi gak bisa menerima lo ‘just the way you are’


You hear what I say when I don't say a word
You are my rising sun
You're the place I run
 

Yang terpenting adalah, he always makes me feel happy, and happier each day. He’s my rising sun. without him I’m just a night without light. he’s the place that I run, not only when I have no place to go. But even when I have lots of destination, I’d always choose him.


Cause he’s home.